Tips-tips memilih spesifikasi Virtual Private Server (VPS) sesuai kebutuhan

Sesuai dengan namanya, Virtual Private Server (VPS) merupakan versi virtualisasi dari dedicated server. Dedicated server disini maksudnya server yang benar-benar memiliki hardware secara fisik, dan pastinya memenuhi persyaratan sebuah server baik dari segi hardware maupun konektivitas jaringan.

Memilih VPS

Nah, VPS ini bisa dibilang sebagai virtual machine didalam dedicated server. 1 Dedicated server sanggup menampung beberapa VPS (tergantung spesifikasi tentunya) dan masing-masing VPS ini terisolasi satu sama lainnya. Ibaratnya anda bermain virtual machine dengan virtualbox atau VMware kalo saya bilang.

Beda dengan shared hosting dimana anda tidak memiliki akses sampai ke pengaturan sistem, VPS ini memberikan anda hak akses penuh dalam server tersebut, istilahnya root access / administrator.  Jadi anda bebas menginstall program apa saja layaknya komputer dirumah, namun tetap mengikuti terms of service penyedia VPS anda.

Virtual private server

Adapun tips-tips memilih VPS sebagai berikut:

1. Digunakan untuk apa
Tentukan dulu tujuan anda menggunakan VPS untuk apa. Ada banyak macam konfigurasi VPS diluar sana yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan seusai dengan kegunaannya.  Jika anda menggunakan VPS untuk tunneling (SSH) atau VPN saja, bisa memilih spesifikasi yang rendah (misalnya prosesor 1 core, RAM 256MB) sehingga harga bulanan/tahunan bisa ditekan serendah mungkin. Namun jika anda menggunakan VPS untuk  web hosting atau program yang cukup berat misalnya, maka perlu memilih VPS dengan prosesor lebih dan RAM dengan kapasitas diatas 512MB.

 

2. Lokasi
Lokasi server merupakan salah satu point penting yang patut dipertimbangkan karena lokasi menentukan performa routing server. Sekilas gambaran, jika anda menginginkan koneksi server yang responsif (ping kecil), maka carilah penyedia VPS dalam negeri ataupun VPS luar negeri dengan letak geografis yang berdekatan dengan lokasi anda.  Misalnya jika anda di Indonesia maka gunakan VPS lokal atau VPS luar yang berada di dekat Indonesia seperti di Singapura, Australia, Malaysia dsb. Aturan ini tidak pasti karena bisa dipengaruhi oleh baik buruknya routing antara tempat anda ke VPS.

VPS yang letaknya jauh seperti di Amerika Serikat, Jepang atau Eropa umumnya memiliki performa kecepatan yang lebih besar, hanya saja pingnya juga besar.. :D

 

3. Konektivitas dan bandwidth
Perhatikan juga interface jaringan yang digunakan pada VPS. Dengan menggunakan VPS berkoneksi 1Gbps ethernet maka gak tertutup kemungkinan VPS anda jauh lebih cepat dibandingkan yang masih menggunakan ethernet 100Mbps. Untuk bandwidth, ada yang namanya unmetered BW dan metered BW. Metered BW (Bandwidth terbatas) biasanya jauh lebih cepat kalo menurut saya. Ya.. sebelas duabelas lah dengan paket internet kuota dengan unlimited :D

 

4. Cek review pengguna lain
Sebelum anda deal dengan penyedia VPS X, sbaiknya anda cari-cari dulu review mengenai penyedia ini, apakah hasilnya memuaskan atau banyak masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berapa persen uptimenya (SLA), apakah banyak masalah koneksi, customer support, dll.

 

5. Spesifikasi hardware
Terutama bagian storage ya.. Umumnya penyedia VPS menggunakan HDD sebagai media penyimpanan. Namun ada juga yang sudah menggunakan SSD sebagai pengganti harddisk konvensional. Performance VPS SSD memang jauh mengungguli VPS HDD dalam hal kecepatan akses data/copy-paste/install program. Namun kekurangannya adalah kapasitas yang lebih kecil dan harganya yang lebih mahal. Jika program yang ingin anda running di server lebih mengutamakan performance disk access, maka pilihlah VPS SSD.

 

6. Operating system
Untuk OS ini umumnya orang lebih memilih menggunakan linux ya ketimbang OS berbasis windows. Alasannya sangat jelas, untuk menggunakan OS windows anda akan dibebankan biaya lisensi lagi, akibatnya VPS windows harganya lebih mahal dibanding VPS linux yang bebas lisensi dengan speksifikasi yang sama. Linux ini pun ada banyak macam seperti ubuntu, debian, centOS, fedora dll.
Hanya saja bagi yang belum terbiasa dengan linux memang harus lebih sering googling untuk mengkonfigurasi VPS-nya karena VPS ini biasanya datang dalam kondisi un-managed yang artinya andalah yang harus mengkonfigurasi sendiri sesuai dengan kebutuhan. Support dari penyedia biasanya tidak mencakup sampai kesitu.

 

Yup, itu saja tips-tips memilih VPS dari saya. Apa yang saya sampaikan diatas tidak sepenuhnya objektif jadi anda bisa mengunjungi referensi lain untuk menambah pemahaman anda tentang VPS ini. Maaf jika ada penyampaian yang tidak berkenan,  semoga anda tidak salah memilih VPS dan informasi diatas bermanfaat bagi anda.

Leave a Reply